Daftar Blog Saya

Jumat, 28 Januari 2011

Saat Kau Jelang Pergi

Aku sepi... aku sunyi... aku sendiri...
Di batas perenungan, di ambang kepergian
Saat sang waktu tepati janji...
Ya.... waktu itu datang
Dia tidak cepat ... dia tidak lambat
mengulurkan tangannya menjemputmu
seolah berkata...
"Ini saatnya,,, ini saat yang paling tepat."
"Waktu... aku tak bisa... aku tak ingin dia beranjak."

Saat mataku terpejam kurasakan lagi
Aku sepi.. aku sunyi... aku sendiri...
Memori itu... Canda, Tawa, dan juga kecuekanmu
yah..... itulah kamu

Senandung kata yang kau ucapkan,
kidung dari hati yang tulus...

Aku sadar...
do'a menyertai aku tak sendiri...
"Waktu ulurkan tangan mu....
kusambut datangmu"

Mungkin kita memang harus berpisah...
jangan beri aku duka, jangan beri aku air mata
Beri aku sebait do'a,beri aku lantunan tawa
sebagai penyejuk dalam hati
Saat kau jeleng pergi

Mungkin kamu akan pergi jauh...
jauh sekali...
tapi, ingatlah kau!
Kita kan bertemu DI AMBANG KESUKSESAN...

By Rahayu

Jumat, 14 Januari 2011

Karya Pertama Kahlil Gibran

Sebelum tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggeris, "The Madman", "His Parables and Poems". Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam "The Madman". Setelah "The Madman", buku Gibran yang berbahasa Inggris adalah "Twenty Drawing", 1919; "The Forerunne", 1920; dan "Sang Nabi" pada tahun 1923, karya-karya itu adalah suatu cara agar dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918-1922.

Sebelum terbitnya "Sang Nabi", hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas.

Kahlil Gibran

Gibran Khalil Gibran (1883-1931)
Khalil Gibran (6 Januari 1883 - 10 April 1931), merupakan seorang seniman, panyair dan pengarang. Beliau dilahirkan di Beshari, yang merupakan daerah yang kerap disinggahi badai, gempa serta petir. Tak hairan bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena-fenomena alam tersebut. Inilah yang nantinya banyak mempengaruhi tulisan-tulisannya tentang alam.
Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Amerika Syarikat. Gibran kecil mengalami kejutan budaya, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Keceriaan Gibran di bangku sekolah umum di Boston, diisi dengan masa akulturasinya maka bahasa dan gayanya dibentuk oleh corak kehidupan Amerika. Namun, proses pengamerikanan Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Bairut, di mana dia belajar di Madrasah Al-Hikmat (School of Wisdom) sejak tahun 1898 sampai 1901.